Welcome to my site

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. ed ut perspiciatis unde omnis iste.

" Small is the number of people who see with their own eyes, think with their own minds and feel with their own hearts " (Albert Hermann Einstein)

= contact me at ndre@engineer.com or click on my facebook badge =

GAME (PTG N) : (Merupakan Rangkuman dari PTG11-PTG18 + Kesan terhadap Dosen dan Matakuliah)

Game atau permainan dalam bahasa indonesia memiliki arti aktifitas yang melatih intelektual, kelincahan, hiburan yang berdampak positif bagi kita selama game tersebut kita lakukan dengan baik dan mentaati peraturan game tersebut.

Ada pun definisi game berikut ini

Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok).

Menurut David Parlett
Game adalah sesuatu yang memiliki "akhir dan cara mencapainya": artinya ada tujuan, hasil dan serangkaian peraturan untuk mencapai keduanya.

Menurut Roger Caillois
seorang sosiolog Perancis, dalam bukunya yang berjudul Les jeux et les hommes menyatakan game adalah aktivitas yang mencakup karakteristik berikut: fun (bebas bermain adalah pilihan bukan kewajiban), separate (terpisah), uncertain, non-productive, governed by rules (ada aturan), fictitious (pura-pura).

Menurut Greg Costikyan
Game adalah “sebentuk karya seni di mana peserta, yang disebut Pemain, membuat keputusan untuk mengelola sumberdaya yang dimilikinya melalui benda di dalam game demi mencapai tujuan”

Menurut Kimpraswil (dalam As’adi Muhammad, 2009: 26)
mengatakan bahwa definisi permainan usaha olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik.

Sejarah Game

Dari judul di atas, pasti pada bingung kapan tepatnya “sejarah game”. Saya pun sama bingung, mencari-cari di internet dan bertanya ke orang lain, belum ada jawaban yang pasti. Hanya ada sejarah game di computer atau game yang sudah memiliki teknologi.
Karna tidak ada sumber yang jelas dan tepat tentang sejarah game, maka saya memiliki pemahaman sendiri tentang sejarah game. Game dalam bahasa Indonesia adalah permainan, apa Anda pernah ingat sewaktu kecil kita pernah memainkan permainan petak umpet, lompat tali, galaksin, petak jonkok, dan masih banyak lagi. Dari contoh permainan di atas yang kita mainkan, mari kita coba ingat-ingat bagaimana kita memainkan permainan itu dan bagaimana kita bias tahu ada permainan seperti itu. Pasti kita menyadari bahwa permainan itu ada sejak dahulu dan turun temurun dibudidayakan hingga kini. Waktu dan tempat permainan itu diciptakan tidak ada informasi yang jelas.
Jadi, intinya permainan tradisional ada sejak dahulu dan dibudidayakan turun menurun oleh orang tua kita dan pendahulu-pendahulu kita.

Game Engine

Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik. Proses pengembangan permainan sering dihemat oleh sebagian besar menggunakan kembali mesin permainan yang sama untuk menciptakan permainan yang berbeda.

Engine bukanlah executable program, artinya engine tidak bisa dijalankan sebagai program yang berdiri sendiri. Diperlukan sebuah program utama sebagai entry point atau titik awal jalannya program. Pada C++, entry point-nya adalah fungsi ‘main().’ Biasanya program utama ini relatif pendek. Game engine adalah program yang ‘memotori’ jalannya suatu program game. Dengan adanya engine, waktu, tenaga dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat game software menjadi berkurang secara signifikan. Beberapa game dengan jenis dan gameplay yang hampir sama bisa dibuat dengan sedikit usaha bila terlebih dulu dibuat engine-nya. Setelah engine diselesaikan, programmer hanya perlu menambahkan program utama, memakai resources (objek 3D, musik, efek suara) yang baru, dan, jika benar-benar dibutuhkan, sedikit memodifikasi engine sesuai kebutuhan spesifk dari game yang bersangkutan. Program game engine seluruhnya berorientasi objek. Dia lebih bersifat reaktif daripada prosedural.


Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.

Peranti Virtual Reality

Untuk mewujudkan suasana yang menyerupai dunia nyata, virtual reality menggunakan peralatan-peralatan yang dinamakan glove, headset, dan walker. 
a. Glove adalah peranti masukan yang dapat menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke sistem virtual reality. 
b. Headset adalah peranti yang berfungsi untuk memonitor gerakan kepala. Selain itu, peranti inilah yang memberikan pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai melihat dunia nyata. 
c. Walker adalah peralatan yang dimaksudkan untuk memantau gerakan kaki. Peralatan ini dapat digunakan untuk mengatur kaki pemakai agar merasakan beban seperti kalau melangkah dalam dunia nyata. Sebagai contoh, kaki akan terasa berat untuk melangkah ketika pemakai sedang menghadapi dunia semu berupa rawa atau medan berlumpur.

Aplikasi Virtual Reality (VR)

Virtual Reality merupakan pelatihan yang ideal dan media visualisasi. Virtual Reality sangat ideal untuk pelatihan operator yang menjalankan tugas dalam lingkungan yang berbahaya atau berbahaya. peserta pelatihan dapat mempraktekkan prosedur dalam virtual reality pertama, sebelum lulus untuk pelatihan berbasis realitas. Kandidat mungkin akan menemukan skenario yang mengancam jiwa, di bawah lingkungan yang aman dan terkendali. Contoh lingkungan yang berbahaya atau berbahaya dapat ditemukan dalam bidang-bidang berikut:
· Penerbangan
· Otomotif
· Kimia
· Pertahanan
· Tegangan Tinggi
· Industri
· Laut
· Medis
· Pertambangan
· Tenaga nuklir Contoh di atas akan ditampilkan di bawah pos Produk.

Cara Kerja Virtual Reality

Cara kerja sistem virtual reality pada prinsipnya adalah seperti berikut. Pemakai melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui perangkat headphone atau speaker,pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove dan walker,semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolahmerasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara psikologis.


Augmented Reality (AR) adalah suatu teknologi yang menggabungkan 2 dan 3 dimensi, sehingga dapat dimunculkan di dunia nyata, atau lebih canggihnya dapat berinteraksi dengan manusia.  jadi gambar atau objek tersebut dapat disebut seperti hologram, bukan hanya gambar saja terliahat seperti nyata(3D) tetaapi benar-benar seperti gambar tersebut mempunyai volume.

Tujuan AR

Tujuan utama dari sistem Augmented Reality akan berwujud sebagai sebuah kacamata atau proyektor retina yang akan menyediakan tampilan informasi yang relevan, dipetakan ke lingkungan sekitarnya secara realtime. Misalnya, saat melihat sebuah restoran dengan kacamata Augmented Reality, maka satu panggilan otomatis langsung ke database review atau menu dari website restoran tersebut. Seorang ilmuwan yang bekerja pada perusahaan farmasi bisa menggunakan kacamata untuk menampilkan model 3D dari berbagai molekul dan menggunakannya untuk memvisualisasikan obat yang lebih baik. Anak mungkin menggunakan jaringan yang terhubung kacamata AR untuk bermain video game kehidupan nyata yang memungkinkan menembakkan “laser” dari tangan mereka, meski kemungkinan agak terbatas.

Tools untuk mengembangkan AR

AR (Augmented Reality) menjadi salah satu trend tekhnologi tahun 2010, dan diperkirakan trend ini tidak akan turun dalam waktu dekat. Ada beberapa hal yang menyebabkan AR menjadi begitu booming, salah satunya adalah karena semakin banyak dan mudahnya mendapatkan tools-tools yang diperlukan untuk mengembangkan AR.

Bidang-bidang yang pernah menerapkan teknologi augmented reality adalah:
  1. Kedokteran (Medical): Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran, seperti misanya, untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin virus, dll. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan augmented reality pada visualisasi penelitian mereka.
  2. Hiburan (Entertainment): Dunia hiburan membutuhkan augmented reality sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai contoh, ketika sesorang wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca, dia berdiri di depan layar hijau atau biru, kemudian dengan teknologi augmented reality, layar hijau atau biru tersebut berubah menjadi gambar animasi tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut, masuk ke dalam animasi tersebut.
  3. Latihan Militer (Military Training): Militer telah menerapkan augmented reality pada latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan augmented reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti melakukan perang sesungguhnya.
  4. Engineering Design: Seorang engineering design membutuhkan augmented reality untuk menampilkan hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan augmented reality klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail tentang desain mereka.
  5. Robotics dan Telerobotics: Dalam bidang robotika, seorang operator robot, mengunnakan pengendari pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi, penerapan augmented reality dibutuhkan di dunia robot.
  6. Consumer Design: Virtual reality telah digunakan dalam mempromsikan produk. Sebagai contoh, seorang pengembang menggunkan brosur virtual untuk memberikan informasi yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan.

Catatan tentang dosen dan matakuliah PTG yang di ajarkan :

Matakuliah softskill yang diajarkan oleh dosen kami bapak Andreas Hadiyono, ST., MT adalah matakuliah yang memberikan banyak pengalaman dalam bereksplorasi dan mengembangkan ilmu yang diperoleh tidak hanya di dalam kelas, dikampus bahkan dirumah ataupun dimana saja berada selama terhubung dengan media penunjang internet, dikarenakan materi diberikan secara bertahap dan secara kontinyu sehingga selalu menuai penebakan materi selanjutnya apa dan apakah kami memahaminya atau tidak, ini merupakan pengalaman pembelajaran yang sangat menarik menurut saya. Untuk itu semoga dengan berakhirnya matakuliah ini tentunya harapan saya dapat menambah wawasan keilmuan pribadi dan seluruh teman-teman yang diajarkan serta dapat di aplikasikan dikehidupan nyata, terima kasih untuk beliau dan sukses selalu untuk kita semua. 


Sumber :

Augmented Reality (PTG18)

Augmented Reality (AR) adalah suatu teknologi yang menggabungkan 2 dan 3 dimensi, sehingga dapat dimunculkan di dunia nyata, atau lebih canggihnya dapat berinteraksi dengan manusia.  jadi gambar atau objek tersebut dapat disebut seperti hologram, bukan hanya gambar saja terliahat seperti nyata(3D) tetaapi benar-benar seperti gambar tersebut mempunyai volume.


Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan, militer industri manufaktur, realitas tertambah juga telah diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.

Tujuan AR

Tujuan utama dari sistem Augmented Reality akan berwujud sebagai sebuah kacamata atau proyektor retina yang akan menyediakan tampilan informasi yang relevan, dipetakan ke lingkungan sekitarnya secara realtime. Misalnya, saat melihat sebuah restoran dengan kacamata Augmented Reality, maka satu panggilan otomatis langsung ke database review atau menu dari website restoran tersebut. Seorang ilmuwan yang bekerja pada perusahaan farmasi bisa menggunakan kacamata untuk menampilkan model 3D dari berbagai molekul dan menggunakannya untuk memvisualisasikan obat yang lebih baik. Anak mungkin menggunakan jaringan yang terhubung kacamata AR untuk bermain video game kehidupan nyata yang memungkinkan menembakkan “laser” dari tangan mereka, meski kemungkinan agak terbatas.


Augmented Reality bergantung pada kemajuan teknologi miniaturisasi dan komputasi bergerak (mobile computing). Saat ini, teknologi sistem proyeksi yang efektif dan komputer kecil dan cepat masih kurang matang untuk benar-benar dapat membuat antarmuka Augmented Reality yang afektif, walaupun kita sudah semakin dekat pada kesempurnaan dengan riset yang dilakukan terus menerus oleh para ahli. Purwarupa telah banyak dibuat selama beberapa dekade, tetapi produk utama yang benar-benar layak belum ada. Salah satu teknologi yang menjanjikan adalah proyeksi retina, sehingga kacamata tidak digunakan lagi. Sistem proyeksi retina komersial sebenarnya sudah ada, namun resolusi dan palet warnanya masih sangat rendah. Augmented Reality saat ini sebenarnya sudah ada dalam bentuk yang belum sempurna. Misalnya, komentator olahraga sering menggunakan pena cahaya untuk “menggambar” di lapangan sepak bola untuk memberikan bantuan visual untuk rekan komentatornya. Contoh lain yaitu gambar iklan yang sering tampil dilapangan bulutangkis ketika ditayangkan di TV, seakan gambar iklan ini melekat pada lapangan. Gambar iklan sponsor ini terus berganti-ganti selama pertandingan. Ini menunjukkan bukti dari konsep AR meski masih terbatas.

Tools untuk mengembangkan AR

AR (Augmented Reality) menjadi salah satu trend tekhnologi tahun 2010, dan diperkirakan trend ini tidak akan turun dalam waktu dekat. Ada beberapa hal yang menyebabkan AR menjadi begitu booming, salah satunya adalah karena semakin banyak dan mudahnya mendapatkan tools-tools yang diperlukan untuk mengembangkan AR.
Salah satu tools yang menyebabkan AR begitu booming saat ini adalah FLARToolkit. FLARToolKit adalah library untuk membangun aplikasi AR pada Adobe Flash Platform. Library ini free dan open source, siapapun boleh menggunakannya secara gratis untuk kepentingan non-komersil. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan banyak orang menggunakannya untuk membuat berbagai aplikasi AR yang tersebar di internet saat ini.
Pada beberapa artikel sebelumnya saya pernah membahas bahwa AR dapat berjalan pada beberapa media (handphone, desktop, dsb), selain itu juga AR memiliki beberapa object yang bisa menjadi acuannya (marker, texture, GPS, dsb). FLARToolKit adalah library yang dapat kita gunakan untuk membuat AR pada desktop dengan object acuan marker.
Bidang-bidang yang pernah menerapkan teknologi augmented reality adalah :

  1. Kedokteran (Medical): Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran, seperti misanya, untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin virus, dll. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan augmented reality pada visualisasi penelitian mereka.
  2. Hiburan (Entertainment): Dunia hiburan membutuhkan augmented reality sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai contoh, ketika sesorang wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca, dia berdiri di depan layar hijau atau biru, kemudian dengan teknologi augmented reality, layar hijau atau biru tersebut berubah menjadi gambar animasi tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut, masuk ke dalam animasi tersebut.
  3. Latihan Militer (Military Training): Militer telah menerapkan augmented reality pada latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan augmented reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti melakukan perang sesungguhnya.
  4. Engineering Design: Seorang engineering design membutuhkan augmented reality untuk menampilkan hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan augmented reality klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail tentang desain mereka.
  5. Robotics dan Telerobotics: Dalam bidang robotika, seorang operator robot, mengunnakan pengendari pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi, penerapan augmented reality dibutuhkan di dunia robot.
  6. Consumer Design: Virtual reality telah digunakan dalam mempromsikan produk. Sebagai contoh, seorang pengembang menggunkan brosur virtual untuk memberikan informasi yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan.
sumber :

Virtual Reality (PTG17)

Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.


Peranti Virtual Reality

Untuk mewujudkan suasana yang menyerupai dunia nyata, virtual reality menggunakan peralatan-peralatan yang dinamakan glove, headset, dan walker. 
a. Glove adalah peranti masukan yang dapat menangkap gerakan tangan dan mengirimkan informasi gerakan ke sistem virtual reality. 
b. Headset adalah peranti yang berfungsi untuk memonitor gerakan kepala. Selain itu, peranti inilah yang memberikan pandangan lingkungan yang semu kepada pemakai sehingga seolah-olah pemakai melihat dunia nyata. 
c. Walker adalah peralatan yang dimaksudkan untuk memantau gerakan kaki. Peralatan ini dapat digunakan untuk mengatur kaki pemakai agar merasakan beban seperti kalau melangkah dalam dunia nyata. Sebagai contoh, kaki akan terasa berat untuk melangkah ketika pemakai sedang menghadapi dunia semu berupa rawa atau medan berlumpur.

Aplikasi Virtual Reality (VR)


Virtual Reality merupakan pelatihan yang ideal dan media visualisasi. Virtual Reality sangat ideal untuk pelatihan operator yang menjalankan tugas dalam lingkungan yang berbahaya atau berbahaya. peserta pelatihan dapat mempraktekkan prosedur dalam virtual reality pertama, sebelum lulus untuk pelatihan berbasis realitas. Kandidat mungkin akan menemukan skenario yang mengancam jiwa, di bawah lingkungan yang aman dan terkendali. Contoh lingkungan yang berbahaya atau berbahaya dapat ditemukan dalam bidang-bidang berikut:

· Penerbangan
· Otomotif
· Kimia
· Pertahanan
· Tegangan Tinggi
· Industri
· Laut
· Medis
· Pertambangan
· Tenaga nuklir Contoh di atas akan ditampilkan di bawah pos Produk.

VR juga merupakan alat yang ideal untuk melatih operator untuk: Operasi Alat Mahal Pelatihan VR peralatan pengamanan. peralatan mahal biasanya juga memiliki pendapatan tinggi (produksi) yang potensial. Dengan pelatihan VR juga tidak perlu untuk mengambil peralatan tersebut keluar dari produksi untuk tujuan pelatihan. Operasi Peralatan dengan Menjalankan Biaya Tinggi Dengan VR Pelatihan tabungan besar pada bahan bakar, listrik dan keausan bisa dilakukan. 'Single Opportunity'Tasks Operator dari bulan (atau Mars) pendarat hanya memiliki satu kesempatan. Sebuah repairperson satelit komunikasi juga hanya terbatas (dan sangat mahal) membuka peluang di mana untuk menyelesaikan tugas. VR bisa Siapkan orang untuk ini. Darurat skenario di mana pelatihan berbasis realitas bukanlah pilihan Tidak akan bersikap realistis untuk menerapkan 'krisis nuklir terbatas' untuk tujuan pelatihan. Virtual Reality adalah ideal Visualisasi Menengah. Ini membantu pengguna untuk memvisualisasikan set data yang kompleks, atau untuk merekonstruksi (atau re-pengalaman) skenario kehidupan nyata yang telah direkam. Contoh VR sebagai alat visualisasi ditampilkan di bawah pos Produk.

Cara Kerja Virtual Reality

Cara kerja sistem virtual reality pada prinsipnya adalah seperti berikut. Pemakai melihat suatu dunia semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui perangkat headphone atau speaker,pemakai dapat mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove dan walker,semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolahmerasakan sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara psikologis.
Beberapa sistem haptic  anggih sekarang meliputi informasi sentuh, biasanya dikenal sebagai umpan balik kekuatan pada aplikasi berjudi dan medis. Para pemakai dapat saling berhubungan dengan suatu lingkungan sebetulnya atau sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat masukan baku seperti a papan ketik dan tetikus, atau melalui alat multi odal seperti sebuah sarung tangan tanpa kabel, Polhemus boom arm, dan ban jalan. Lingkungan yang ditirukan dapat menjadi mirip dengan dunia nyata, sebagai contoh, simulasi untuk pilot atau pelatihan pertempuran, atau dapat sangat berbeda dengan kenyataan, seperti di VR game. Dalam praktik, sekarang ini sangat sukar untuk menciptakan pengalaman Realitas maya dengan kejernihan tinggi, karena keterbatasan teknis atas daya proses, resolusi citra dan lebar pita komunikasi. Bagaimanapun, pembatasan itu diharapkan untuk secepatnya diatasai dengan berkembangnya pengolah, pencitraan dan teknologi komunikasi data yang menjadi lebih hemat biaya dan lebih kuat dari waktu ke waktu.

sumber :

 
This Theme Modified by Kapten Andre based on Structure Theme from MIT-style License by Jason J. Jaeger