Budaya atau Kebudayaan adalah pengetahuan yang berhubungan dengan ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia dan didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan Kebudayaan adalah seluruh benda yang di buat oleh manusia berdasarkan akal pikiran dari manusia tersebut dan di realisasikan dengan bentuk atau wujud berupa benda, pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain dengan tujuan untuk membantu manusia itu sendiri.
Indonesia memiliki kebudayaan yang tak terhitung jumlahnya. Definisi kebudayaan dan teknologi sendiri sangat luas tergantung orang menilai dari sudut mana. Disini saya mendefinisikan kebudayaan adalah gaya hidup ataupun cara hidup yang dimiliki sekelompok orang atau masyarakat yang diwariskan dan ditindaklanjuti dari generasi ke generasi. Sedangkan teknologi merupakan ilmu pengetahuan terapan untuk menciptakan suatu hal yang baru sehingga dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Keduanya memang tidak bisa dipisahkan, adanya kebudayaan yang dimiliki sekelompok orang dapat menciptakan teknologi baru, begitu juga sebaliknya adanya teknologi baru dapat menciptakan kebudayaan yang baru pada masyarakat serta teknologi sebagai pertanda kemajuan kebudayaan. Semakin berkembangnya teknologi dimana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita yang ikut serta mempengaruhi tergesernya nilai-nilai budaya Indonesia ini. Banyak masyarakat Indonesia lihat terutama para generasi muda kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Hal ini menuntut kita untuk lebih waspada dalam menerima budaya luar/asing. Jati diri Bangsa ini perlu ditonjolkan dengan mencintai kebudayaan Indonesia Dengan tertanamnya jati diri Bangsa pada setiap individu diharapkan mampu menjadi filter bagi kebudayaan asing yang bisa masuk kapan saja dan dimana saja. Strategi kebudayaan kedepan sebenarnya yang diperlukan bukan hanya menjadi tukang-tukang teknologi, tetapi masyarakat mesti mampu menjadi penemu, dengan kata lain mendidik masyarakat untuk berpikir, berkata dan bertindak yang benar. Dengan demikian masyarakat Indonesia mampu mengkolaborasikan antara produk budaya dengan teknologi.
Pada prinsipnya setiap perkembangan dan kemajuan dalam segi apapun baik adanya, setiap manusia menginginkan perubahan pun demikian dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Perkembangan teknologi seperti yang sudah tersaji diatas tentu membawa perubahan yang begitu baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa yang diharapkan. Bagaimana jika perkembangan teknologi membawa pengaruh negatif dalam hidup manusia ? apakah pengaruh negatif dari teknologi mempengaruhi pergeseran nilai – nilai budaya dalam kehidupan manusia ? Kedua pertanyaan ini menjadi wajar apabila kita perhatikan dengan seksama dampak dari kemajuan saat ini.
Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini juga membawa pengaruh yang kurang baik atau negatif dalam kehidupan manusia. Kehadiran tekologi yang sedemikian canggih membuat masyarakat umum mempunyai begitu banyak pilihan untuk memilih apa yang dikehendakinya.
Pertanyaannya apakah pengaruh negatif teknologi mempengaruhi bergesernya nilai – nilai budaya dalam masyarakat, jawabannya iya. Teknologi diciptakan oleh manusia untuk dapat memenuhi kebutuan manusia itu sendiri, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya justru teknologi tersebut disalah gunakan. Misalnya lewat teknologi internet atau dunia maya orang akan semakin mudah mengakses situs – situs porno yang justru itu datang dari kaum muda, hal ini tentu membuat pergeseran norma asusila dalam hidup kaum muda tersebut. Ini menjadi satu contoh dari sekian banyak contoh yang ada dalam kehidupan sehari hari masyarakat.
Dengan majunya teknologi dimana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita ikut serta mempengaruhi tergesernya nilai-nilai budaya Indonesia ini. Terutama para generasi muda bangsa ini. Banyak kita lihat disekeliling kita para generasi muda kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Sangat dikhawatirkan kebudayaan Indonesia hanya sebagai simbol atau identitas dan juga hanya sebagai pelengkap di acara acara tertentu misalnya acara pernikahan dan yang paling parah lagi mengklaim kebudayaan yang tertinggal, tidak gaul ataupun sejenisnya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan indonesia terbentuk juga karena dipengaruhi budaya asing, tapi itu dulu saat-saat zaman kerajaan. Jati diri Bangsa ini perlu ditonjolkan dengan mencintai kebudayaan Indonesia. Dengan tertanamnya jati diri Bangsa pada setiap individu diharapkan mampu menjadi filter bagi kebudayaan asing yang bisa masuk kapan saja dan dimana saja.
Contoh lain adalah dampak teknologi dalam bidang militer, berpuluh – puluh macam senjata dicipatakan untuk membunuh manusia, kemana larinya budaya untuk saling menolong, menghargai sesama manusia kalau teknologi yang diciptakan justru dipakai untuk membunuh manusia sendiri. Yang paling hangat dalam ingatan kita tentunya kasus penculikan dan perkosaan yang dilakukan oleh pelajar beberapa waktu lalu yang justru dilakukan setelah pada mulanya berkenalan lewat media teknologi jejaring sosial online facebook. Dengan begitu mudahnya orang dapat mengakses informasi diri dan menyebarluaskan kepada sesama teman, akibatnya prostitusi pun dapat dilakukan lewat dunia maya ini yang justru merupakan efek dari perkembangan teknologi modern. Dan masih banyak lagi contoh betapa perkembangan teknologi yang begitu canggih justru disalah gunakan mengakibatkan bergesernya nilai – nilai budaya umat manusia itu sendiri.
Skema pola keterkaitan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan
industrialisasi yang secara sinergi saling mendukung perkembangan.
IP – ilmu pengetahuan; TEK – teknologi.
Beberapa kesimpulan yang dapat dijadikan landasan di dalam menelaah masalah-masalah penting di dalam memfungsikan teknologi, menggariskan upaya industrialisasi, dan di dalam upaya merumuskan pilihan alur pendekatan di dalam melaksanakan industrialisasi :
a. Suatu masyarakat mampu melaksanakan industrialisasi hanya bila masyarakat tersebut mampu memilih dan mengoperasikan teknologi secara tepat, di dalam sistem-sistem produksi yang dimiliki dan dikembangkannya. Yang dimaksud dengan tepat adalah bahwa teknologinya bersesuaian dengan kepentingannya dan kemampuan yang dimiliki masyarakatnya untuk menggunakan dan memelihara teknologi tersebut.
b. Makin tinggi kadar teknologi yang dibentuk sendiri di dalam himpunan teknologi yang difungsikan di sistem industrinya, makin baik kinerja pengoperasian sistem industrinya, dan makin leluasa masyarakat tersebut di dalam mempolakan dan mengarahkan perkembangan sistem teknologi dan industrinya, yang berarti makin memiliki kemerdekaan di dalam berteknologi dan berindustri, dan hal-hal lain yang terkait dengan hal itu;
c. Pengalihan dan penggunaan teknologi yang berasal dari masyarakat lain harus dilakukan dengan persiapan yang seksama, agar isyarat-isyarat yang terkandung di dalam teknologi yang dialihkan sesempurna mungkin difahami, sehingga terhindar terjadinya degradasi kinerja dan risiko pengoperasian yang besar, serta meminimumkan ketergantungan teknologis; kesemuanya dapat berakibat meningkatnya biaya-biaya dalam pengoperasiannya dan menurunkan daya saing produk teknologis yang dihasilkan, serta hal-hal lain yang merugikan;
d. Kemampuan suatu masyarakat di dalam membentuk teknologi berbanding langsung dengan kemampuan masyarakat tersebut di dalam menghasilkan informasi ilmiah dan di dalam mengupayakan kegunaan informasi ilmiah.
e. Tata-nilai budaya suatu masyarakat merupakan landasan penentu kemampuan masyarakat dalam berilmu pengetahuan dan berteknologi; cirri-ciri penting tata nilai budaya masyarakat yang mendukung kesuburan pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah :
i. Menyenangi dan menghargai upaya untuk memperoleh kejelasan akan fenomena-fenomena yang dijumpai dalam kehidupannya;
i. Menyenangi dan menghargai upaya untuk memperoleh kejelasan akan fenomena-fenomena yang dijumpai dalam kehidupannya;
ii. Menyenangi dan menghargai upaya-upaya memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki untuk membentuk sistem-sistem baru;
iii. Memiliki patokan-patokan yang mampu membedakan dan memilih upaya-upaya ilmiah dan teknologis yang membawa kepada terwujudnya tata kehidupan yang lebih baik;
iv. Memiliki patokan-patokan yang memungkinkan terwujudnya hubungan sosial yang lebih terbuka, serta mengendalikan pertumbuhan dari institusi-institusi yang tidak mempunyai daya tanggap terhadap isyarat-isyarat lingkungannya.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar