Metode Ilmiah

Penemuan suatu pengetahuan baru, pengkajian terhadap suatu fenomena ataupun bantahan terhadap pengetahuan yang telah ada dilakukan dengan sebuah metode yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Metode Ilmiah adalah cara untuk membuktikan, menemukan ataupun menyanggah suatu pengetahuan dengan berdasarkan bukti-bukti yang dapat dikur, dapat diobservasi atau bukti-bukti empiris. Pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan kembali oleh orang lain sesudahnya bukanlah sebuah proses ilmiah. Kebenaran dari pengetahuan tidaklah mutlak, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan itu benar hanya sampai ada orang lain yang membuktikan bahwa pengetahuan tersebut salah dengan metode ilmiah yang dapat diterima dikalangan ilmuwan. Dalam jurnal-jurnal ilmiah dapat kita temukan publikasi ilmiah yang hasilnya merupakan sanggahan terhadap hasil-hasil ayng telah dikemukakan oleh ilmuwan sebelumnya.
Secara umum untuk menghasilkan sebuah karya dengan metode ilmiah dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
- Perumusan masalah
Permasalahan yang ingin diteliti harus dirumuskan dengan jelas.
- Studi pustaka
Studi yang komprehensip seputar permasalahan yang ada harus dilakukan supaya tidak terjadi duplikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Suatu penelitian boleh saja mengunakan objek yang sama dengan metode penelitian yang berbeda atau algoritma yang sama tetapi diterapkan pada sesuatu object yang baru.
- Memformulasikan hipotesis
Dugaan solusi terhadap permasalahan yang terjadi atau terhadap suatu fenomena sehingga jelas arah penelitian yang dilakukan.
- Pengumpulan data dan eksperimen
Data adalah sesuatu yang mutlak harus disajikan untuk membuktikan suatu hipotesis.
- Analisis data
Untuk mendapatkan informasi dari data dan eksperimen analasis perlu dilakukan.
- Interpretasi data dan pengambilan kesimpulan
Berdasarkan informasi yang ada dari data-data yang telah diolah, dilakukan pengujian terhadap hipotesis atau diambil kesimpulan solusi permasalahan yang dikemukan.
- Publikasi
Suatu karya ilmiah akan diakui jika telah dikomunikasikan melalui suatu publikasi ilmiah.
- Pembuktian kembali
Jika suatu karya ilmiah menarik maka akan banyak peneliti lain yang menggunakan hasil tersebut untuk diteliti lebih lanjut ataupun untuk dibuktikan kembali.
Pada langkah-langkah diatas, peneliti mungkin akan melakukan pengulangan pada pengambilan data, eksperimen, menganalis data, menginterpretasikan hasil jika terdapat kesalahan pada proses tersebut.
Sebagai contoh semisal ada penelitian tentang penghapusan derau secara elektronis maka peneliti akan merumuskan permasalahan misalkan pada sebuah ruang rapat kantor yang terganggu oleh suara mesin pabrik. Peneliti kemudian melakukan studi literatur dari berbagai bukan dan jurnal tentang permasalahan ini. Sumber yang biasanya digunakan adalah jurnal-jurnal ilmiah karena ilmuwan kebanyakan mempublikasikan dalam jurnal ilmiah sebelum menerbitkan menjadi buku. Jurnal-jurnal ilmiah boelh dikatakan sebagai komunikasi utama antara ilmuwan. Memang terdapat juga komunikasi lainnya seperti koferens ataupun simposium tetapi biasanya publikasi dalam bentuk proseding adalah tahapan sebelum menemukan suatu kontribusi yang signifikan yang dapat dipublish dalam jurnal.
Berbagai cara penghapusan derau bisa didapatkan dari referensi-referensi itu. Peneliti mempelajari dengan detil berbagai metode yang telah dikemukan. Kelebihan dan kekurangan dari metode itu menjadi pertimbangan tersendiri dalam memilih metode yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Setelah mereview pustaka, peneliti memformulasikan hipotesis, misalkan filter adaptif lms dapat diimplementasikan dalam penghapusan derau secara real time. Untuk membuktikan dugaan solusi ini maka peneliti melakukan eksperimen dan pengambilan data. Dalam hal ini sebelum melakukan eksperimen secara hardware peneliti dapat menguji dugaan tersebut dalam bentuk simulasi. Data-data dikumpulkan misalkan data berupa suara percakapan rapat yang direkam. data berupa suara mesin pabrik. data berupa gabungan suara tersebut. Peneliti dapat juga menggunakan data-data sederhana untuk pengujian awal misalkan data suara tone 3 kHz yang dianggap sebagai derau.
Analisis dilakukan terhadap kemampuan filter adaptif lms untuk menghapus derau tersebut. Kemampuan filter tersebut secara simulasi terhadap data sederhana sampai kemampuan filter tersebut terhadap data suara percakapan dan bising yang sebenarnya. hasil hasil tersebut menjadi bahan pertimbangan untuk realisasi secara real time. Setelah performa simulasi dianggap memenuhi target yang ditentukan maka realisasi perangkat keras diperlukan dengan mulai mengkaji kebutuhan perangkat kerasnya. Tipe DSP yang dipilih untuk pemroses, mikropon dan speaker yang digunakan sebagai realiasi input output dan kebutuhan-kebutuhan perangkat keras lainnya. Selanjutnya perlu dilakukan coding dari algoritma filter adaptif lsm yang digunakan ke dalam bahasa yang dimengerti oleh digital signal processor. Dan setealh semua persiapan eksperimen real time siap, dilakukan pengujian terhadap alat yang dibuat tersebut. Berapa desibel alat tersebut mampu mengurangi derau yang ada.
Proses panjang tersebut bisa dipublikasikan oleh peneliti. Pada kasus ini bisa saja baru tahap simulasi hasil-hasilnya dipublikasikan. jadi langkah yang tertulis diatas tidaklah kaku tetapi tergantung pada situasi semisal hasil simulasi memang sudah layak untuk dipublikasikan maka akan menjadi bagian karya tersendiri. /ref: Dr-Ing. Dhidik Prastiyanto

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
This Theme Modified by Kapten Andre based on Structure Theme from MIT-style License by Jason J. Jaeger