TEORI DIGITAL

Teori Digital merupakan konsultan manajemen perusahaan yang membantu pemain tradisional dalam mengembangkan strategi untuk bersaing di dalam pasar konten muncul digital. Pada tahun 2006 pengacara Kate Hanley mendirikan sebuah perusahaan yang memberikan perencanaan penelitian yang strategis dan pengembangan kebijakan untuk merek perusahaan, perusahaan media dan pemerintah di semua tingkatan. Teori digital disebut juga sebagai modernisasi yaitu perubahan sekelompok masyarakat dari masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat yang lebih modern dari segala aspek yang dimana proses perubahaan terjadi atau berlangsung secara terarah dan terstruktur.


Sinyal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu:
1. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri,
3. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk,
4. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
heorizing New Media(Digital Theory)
Teori New Media juga merupakan hal yang sangat penting sekali dimana didalamnya terdapat pendekatan-pendekatan teoritis baru ke new media dan langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah menguraikan cara media yang cenderung lebih dianalisis dan menjelaskan historis. Pendekatan-pendekatan teoritis baru yang pasti sebuah pembangunan dan reaksi dengan cara media yang telah lama dipahami dan berteorikan di masa lalu.

Modernism and Old Media
Pada akhir abaad ke-19, modernisme merupakan istilah umum yang diberikan untuk manusia-manusia yang menanggapi perubahan yang terjadi selama revolusi industri. Berakar dari pencerahan periode abad ke-18, modernisme cenderung menantang dan teokratis. Ide seperti evolusi dalam biologi, komunisme dalam politik, teori relativitas fisika dan bidang muncul dari psikoanalisis mencoba untuk menjelaskan alam semesta dalam ilmiah. Cara ini, modernisme cenderung menantang dan merevolusi mistisisme agama dunia pra-industri. Namun, banyak ospek modernisme cenderung memiliki keyakinan yang optimis dalam kuasa modernitas untuk mengubah kehidupan manusia jauh menjadi lebih baik.

Setelah mengetahui apa itu Teori digital, sudah pasti kita juga memerlukan penerapannya terhadap kehidupan masing-masing berupa bentuk media yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena perkembangan tersebut di bawah ini ada beberapa contoh bnetuk media digital yang digunakan sehari-hari:

1. Internet
2. Mobile Phone
3. Sosial Network
4. Web
5. e-Learning


saat ini di antara banyak yang postmodernis mungkin memilih untuk menggambarkan
peningkatan kemampuan ‘biasa’ orang untuk menjadi aktif terlibat dalam sangat produksi media bergerak daya jauh dari ‘penulis’ ke tangan ‘Penonton’. Memang, untuk teori seperti Mark Poster (1997), Internet memberikan ‘lingkup publik Habermasian’ – sebuah jaringan cyberdemocratic untuk berkomunikasi informasi dan sudut pandang yang pada akhirnya akan berubah menjadi public pendapat. Seperti suara di Internet menjadi lebih luas sehingga dapat meningkatkan kami lebih jauh hak-hak demokratis. Konteks postmodern saya telah diuraikan di sini cenderung untuk menempatkan New Media dalam terutama positif ringan, seolah-olah teknologi itu sendiri hanya membuka tingkat peningkatan penonton partisipasi, keterlibatan kreatif dan demokrasi. Namun, lain bab dalam buku ini jelas akan menguraikan beberapa fitur lebih negatif dari ini Baru Media dunia, tidak sedikit ‘kesenjangan digital’ yang memungkinkan saat ini hanya sebagian kecil planet untuk berpartisipasi dalam budaya digital baru.Bahkan di Barat, tidak semua peserta Media Baru diciptakan sama.Sebagai Henry Jenkins menjelaskan, ‘Corporations – dan bahkan individu dalam media korporasi – masih mengerahkan lebih besar daya daripada konsumen individu atau bahkan agregat konsumen.Dan beberapa konsumen memiliki kemampuan yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam budaya yang muncul dari yang lain .

Beberapa kritik postmodernisme berpendapat bahwa jika terjadi antara kemogokan ‘citra’ dan ‘nyata’, maka kita sedang memasuki usia ‘relativisme moral’ dimana penilian kritis atau moral, sedikit bisa dilaksanakan dan teoritisi bahkan membahas ‘realitas’ berpikir seperti itu, pasti menghasilkan media yang sangat berbahaya dan tidak diatur. Media mungkin menawarkan dunia gambar mengkilap dan komunikasi tanpa batas, tapi juga penting untuk diingat siapa dan apa yang tersisa dari postmodernisme ini yang mampu merangkul Teknologi Utopianisme, bahwa New Media secara otomatis akan meningkatkan dunia menjadi lebih baik lagi, tetapi masa depan kesejahteraan manusia sangat jelas terletak pada bagaimana dan apa yang dilakukan pada masa sekarang ini.

Sumber lain : Wartawarga Univ. Gunadarma

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
This Theme Modified by Kapten Andre based on Structure Theme from MIT-style License by Jason J. Jaeger